Salam
Skanato...Pendidikan di Indonesia sekarang penekanan pada pendidikan
berkarakter dengan harapan output yang dihasilkan menjadikan siswa yang
bermoral, berakhlak dan berilmu. Pada Pendidikan Berkarater siswa diharapakan
menjadi lebih kreatif dan inovatif.
Karena
peran guru disini bukan mengajar tetapi membimbing siswa dalam proses
pembelajaran dikelas. Siswa dituntut mandiri dalam memecahkan masalah,
menganalisis dan membuktikan materi yang dipelajari. Begitu juga diterapkan
oleh guru fisika SMKN 6 Tebo.
Dalam
membuktikan materi yang dipelajari dikelas maka kelas XI YSC, XI TSM dan XI MM
melakukan praktik fluida membuktikan besarnya gaya gesekan antara benda dan zat
cair satu dengan zat cair lain, Kerapatan serta viskositas dengan alat
sederhana atau manual.
Ini
disebabkan peralatan dan bahanLaboratorium IPA SMKN 6 Tebo sangat minim dan
tidak memungkinkan untuk praktik. Sehingga hal ini tidak menyurutkan minat Budi
Laksono, S.Pi selaku guru Fisika untuk mengajak siswa membuktikan apakah gaya
gesekan benda dangan zat cair yang berbeda (air, Minyak jlantah dan oli) sama
atau berbeda, selain itu siswa diajak untuk mengitung juga kerapatan bola dan
fluida (minyak jlantah dan oli) serta menghitung viskositasnya. Dan disini
siswa dibimbing untuk menyimpulkan hasil dari praktiknya.
Galeri
Kegiatan Praktik Siswa pada materi membuktikan viskositas secara sederhana
Budi
laksono menjelaskan ingin melakukan
praktik fisika untuk siswa hanya pada jam pelajaran saja di kelas
masing-masing. Dan dengan waktu tersebut siswa sudah mampu menyimpulkan hasil
praktik. Tetapi kenyataannya siswa tidak mampu melakukan praktik hanya 2 jam pelajaran saja. Sehingga diberikan penambahan waktu di sore
hari.
Hal
ini disebabkan kemampuan siswa dalam memahami persedur kerja dalam LKS lambat,
apalagi didukung perhitungan matematika siswa juga lemah/kurang. Dan ini merata
untuk seluruh siswa. Selain itu pendidikan berkarakter pada diri siswa juga
kurang sehingga untuk kreatif siswa belum muncul dan siswa cenderung pasif. Selalu menunggu instruksi dari gurunya dan
selalu bertanya dalam praktikum.
Padahal
sebelum praktik dilaksanakan dilakukan pra praktik hari sebelumnya. Ini bisa
jadi siswa tidak terbiasa praktik secara mandiri dan jarangnya guru selain
kejuruan memberikan praktik.
Problema
ini hampir menimpa seluruh SMK N/S di
Kabupaten Tebo juga sama mengenai siswa yang mengikuti praktik dan pembelajaran
di kelas. Mungkin bisa jadi seluruh Provinsi Jambi juga sama. Karena input yang
didapat tidak melalui tahapan test-test secara murni sehingga kualitasnya
rendah.
Apakah
ditahun pelajaran 2018/2019 input lebih baik dari sekarang ? Kemungkinan
semakin menurun kualitas siswa yang diterima. Agar input yang diterima SMK berkualitas maka SMP sederajat harus
melakukan perombakan dalam pembelajaran sehingga siswa lebih berminat untuk memecahkan
dan menganalisis masalah secara mandiri daripada belajar monoton mendengarkan dan mencatat materi
dari guru.
Dan begitu juga SMK sederajat, siswa harus banyak literatur dan sumber belajar
secara mandiri dan berdiskusi untuk membuktikan, memecahkan, memahami, menganalisis
dan menciptakan hal berhubungan dengan pembelajaran. Siswa yang kreatif dan
inovatif akan dapatkan nilai yang
baik. Disini guru harus membimbing dan mengarahkan siswa.
Praktik fisika pada Jumat 17 November 2017 dilakukan pada jam pelajaran dipagi kemudian dilanjutkan di siang hari. Untuk kelas XI YSC dan TSM
pelaksanaannya Jam pelajaran XI YSC jam 8.15-9.45. Sedangkan XI MM
pelaksanaannya 10-11.15. Dan siang hari jam 14.00-17.00.
Jumlah
siswa yang mengikuti praktik di pagi hari untuk kelas XI YSC 15 orang dari
jumlah keseluruhan 20 orang. Untuk siswa XI TSM hanya 4 orang dari 20 siswa
dalam satu kelas dan XI MM berjumlah 18 orang dari jumlah keseluruhan dalam
kelas 27 orang. Sedangkan jumlah siswa yang mengikuti praktik lanjutan pada
siang hari, untuk XI YSC hanya 10 siswa, XI TSM tetap 4 orang dan XI MM 14
siswa.
Bagi
siswa yang tidak mengikuti praktik dan hanya mengikuti praktik dipagi hari maka
wajib melakukan praktik mandiri. Bila tidak dilaksanakan maka nilai fisikanya
untuk praktik tidak ada dengan otomatis akan timpang di nilai rapotnya.
Demikianlah
informasi tentang pelaksanaan praktik viskositas dengan secara manual. Semoga mulai detik ini seluruh
siswa SMKN 6 Tebo mengikuti pembelajaran guru dikelas/luar kelas baik teori
maupun praktik bila ingin siswa-siswa memdapatkan hasil yang memuaskan.
Ikutilah aturan sekolah dan guru bila ingin berhasil dari SMKN 6 Tebo. Untuk
itulah dalam mengikuti praktik fisika di semester selanjutnya siswa lebih
kreatif dan antusias. Semoga informasi ini bermanfaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar